Tarif Ongkir adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengirim barang sesuai dengan kota atau wilayah tertentu dan dengan berdasarkan berat atau volume dari barang yang akan dikirimkan. Jadi dalam proses jual beli barang secara online, bagi pihak penjual akan membebankan biaya pengiriman kepada pembelinya sesuai dengan berat dan dimensi barang yang dibeli. Maka pembeli akan membayar uang sesuai dengan harga barang dan ditambah lagi biaya ongkir.
Cara Untuk Mengetahui Tarif Ongkir Jasa Pengiriman Barang
Dalam perhitungan tarif ongkir atau ongkos kirim barang sangatlah penting untuk diketahui. Karena tarif ongkir ini manjadi salah satu acuan untuk mengetahui ongkos keseluruhan yang akan dibayarkan agar barang sampai ke tujuan.
Terutama pada pengiriman barang Konveksi dalam jumlah yang besar dan banyak. Nah, untuk mengetahuinya berikut ini ada cara yang harus anda pahami mengenai tarif ongkir ketika ingin mengirimkan barang, diantaranya:
1. Berdasarkan berat aktual barang
Berat aktual merupakan berat yang didapat dari hasil perhitungan dengan menggunakan timbangan digital maupun manual. Barang tersebut ditimbang dan langsung didapatkan berapa berat barang yang sesungguhnya dan akan dikirim. Untuk satuan berat biasanya digunakan sistem Kilogram (kg).

Setelah barang tersebut ditimbang biasanya tidak akan menunjukkan angka bilangan yang sempurna dan akan ditemukan jumlah yang berlebih, misalnya 2,1 kg, 3,2 kg, dan sebagainya. Apabila hal ini terjadi maka pihak ekspedisi akan membulatkan berat barang tersebut menjadi sempurna. Contohnya barang yang akan dikirim memiliki berat 4,7 kg maka akan dibulatkan menjadi 5 kg.
2. Berdasarkan berat volumetrik
Berat volumetrik merupakan berat yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan ukuran volume barang tertentu. Untuk perhitungan ini akan didasarkan pada kondisi berat aktual barang kecil (ringan) akan tetapi memakan tempat atau volume yang besar. Berikut cara menghitung volume dan kubik barang di jasa pengiriman barang, diantaranya:
– Perhitungan volume pengiriman barang via jalur darat dan laut
Hitungan rumus volume via jalur darat dan laut adalah Panjang (cm) x Lebar (cm) x Tinggi (cm) / 4000. Untuk perhitungan ini sudah dipakai dan diterima secara luas dan disepakati oleh ASPERINDO. Sebagai contoh, barang tertentu memiliki panjang 60 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 60 cm, maka barang tersebut memiliki berat volumetrik 60 x 60 x 60 / 4000 = 54 kg
Jadi perhitungan volume dari barang yang dikirim adalah 54 kg
– Perhitungan volume pengiriman barang via jalur udara
Hitungan rumus volume via jalur udara adalah Panjang (cm) x Lebar (cm) x Tinggi (cm) / 6000. Perhitungan ini dipakai dan diterima secara luas serta sudah disepakati oleh ASPERINDO. Sebagai contoh, barang tertentu memiliki panjang 80 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 80 cm, maka barang tersebut memiliki berat volumetrik 80 x 80 x 80 / 6000 = 36 kg
Jadi perhitungan volume dari barang yang dikirim adalah 36 kg
– Perhitungan kubik pengiriman barang via jalur darat dan laut
Hitungan rumus kubik via jalur darat dan laut adalah Panjang (cm) x Lebar (cm) x Tinggi (cm). Dan untuk perhitungan ini juga dipakai dan diterima secara luas serta disepakati oleh ASPERINDO. Sebagai contoh, barang tertentu memiliki panjang 100 cm, lebar 100 cm, dan tinggi 100 cm, maka barang tersebut memiliki perhitungan kubik 100 x 100 x100 / 1.000.000 = 1 m3
Jadi perhitungan tersebut total kubik adalah 1 m3
3. Berdasarkan perhitungan berat dan volume
Nah, setelah perhitungan berat dan volume barang yang akan dikirim sudah diketahui, maka selanjutnya dapat menghitung kisaran biaya yang terbesar dari berat dan volume barang tersebut. Jika perhitungan volume lebih besar maka yang akan dipakai adalah volume barang.

Sementara jika harga perhitungan berat barang yang lebih tinggi maka yang akan diterapkan adalah berat barang. Lebih jelasnya apabila barang kecil namun berat maka yang digunakan berat aktual, misalnya onderdil mesin kendaraan, barang elektronik, dan lain-lain. Sebaliknya apabila barang ringan namun memakan tempat maka yang digunakan volumetrik, misalnya ada pada lemari, kursi, dan lain-lain.
Perbedaan Tarif Ongkir Pengiriman Ekspedisi dan Pengiriman Cargo
Belanja online sekarang sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk kemudahan dalam berbelanja. Karena hanya cukup lewat smartphone di tangan urusan kirim barang, tracking paket, hingga mencari tahu soal ongkos kirim bisa dilakukan.
Cara tersebut memang sangat mudah yaitu dengan menginstal aplikasi yang dibuat oleh Jasa pembuatan aplikasi sesuai yang dibutuhkan. Dalam masalah tarif ongkir memang perusahaan pengirim barang tentu akan berbeda. Nah, berikut ini akan dijelaskan mengenai perbedaan tarif ongkir dari pengiriman ekspedisi dan pengiriman cargo, diantaranya:
1. Pengiriman Ekspedisi
Dalam pengiriman barang untuk layanan ekspedisi tidak akan memperhatikan minimal berat barang yang akan dikirim. Barang yang beratnya satu kilogram pun bisa dikirim melalui pelayanan pengiriman ekspedisi. Untuk biaya tarif ongkir dari pengiriman ekspedisi akan ditentukan berdasarkan berat kilogram.
2. Pengiriman Cargo
Pengiriman barang melalui layanan cargo memang lebih menekankan kepada pengiriman dalam jumlah yang banyak. Untuk minimum berat yang masuk kedalam layanan cargo biasanya mencapai 10 kilogram hingga 50 kilogram. Dari keuntungan menggunakan jasa pengiriman cargo ini adalah harga ongkos kirim yang terbilang lebih murah dibandingkan dengan pengiriman ekspedisi.
Itulah cara yang harus anda ketahui mengenai perhitungan tarif ongkir ketika anda ingin mengirim barang ke daerah tertentu dengan jalur darat, laut maupun udara. Jadi dari penjelasan diatas untuk perhitungan berat barang nantinya akan dikalikan dengan tarif resmi dari perusahaan sehingga ditemukan lah total tarif ongkir barang yang harus dibayar. Terimakasih telah membaca artikel ini sampai selesai. Semoga artikel ini anda manfaatnya.